Senin, 11 Februari 2008

Tersenyumlah!!!

Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya kegembiraan seorang mukmin di wajahnya, kekuatannya di agamnya, dan kesedihannya di dalam hatinya.”
Imam Ja’far As-shodiq as berkata : “Tertawanya seorang mukmin adalah tersenyum.”
Imam Ali as berkata : “Keceriaan melembutkan persahabatan” Beliau juga berkata : “Kegembiraan yang baik adalah salah satu tanda keberhasilan.”

Salah satu perkara kecil yang mendatangkan kebaikan yang banyak dan menyebarkan kebahagiaan di rumah, tempat kerja dan tempat lainnya adalah senyum. Betapa indah dan berbahagiannya seseorang manakala dia menebarkan senyum yang tulus kepada setiap orang yang dijumpainya, tidak ubahnya dengan sekuntum bunga mawar yang menebarkan harum dan keindahan warnanya kepada setiap orang yang melihatnya.

Senyum adalah prinsip yang sangat penting dalam pergaulan dengan sesama manusia, manusia cenderung kepada orang yang berwajah ceria tidak kepada orang yang berwajah masam. Mereka tidak suka kepada wajah yang masam dan ketus, yang menebarkan kebencian dan kemarahan.

Berkenaan dengan peran senyum dalam pergaulan sosial, seorang pakar tradisional dari Cina mengatakan : “ Seseorang yang tidak mengetahui bagaimana mesti tersenyum maka dia tidak layak menjadi pedagang.” Benar para pemilik kedai yang berakhlak, ramah, suka tersenyum, menyambut dan menghargai para pembeli, kedainya selalu penuh dikunjungi para pembeli.

Ada orang berkata : “sesungguhnya saya ingin menjadi orang yang suka tersenyum, namun saya tidak mendapatkan hal-hal yang merangsang saya untuk tersenyum.” Untuk mengobati keadaan tersebut anda harus membiasakan diri untuk tersenyum, karena kebaikan adalah suatu kebiasaan sebagaimana juga keburukan. Untuk bisa sukses dalam bergaul anda harus menjadi orang yang bijak dalam memberikan senyuman walaupun senyuman itu bukan merupakan kebiasaan anda. Dan hadapilah segala sesuatu dan masa depan kita dengan senyuman.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

mbak Wanda, selamat untuk blog barunya, dan senyumannya. Soal senyuman, seringkali kita merasa baik dan melakukan yang baik dengan itu. Sayangnya saya sering berfikir dan merasa, sesuatu yang baik itu belum tentu benar. Demikianlah saya memandang senyuman, yang bisa baik, namun belum tentu benar. Ada waktunya menangis, ada waktunya tersenyum, ada waktunya ... dan semua indah pada waktunya, tanpa perlu merekayasanya. Bisa jadi, kita akan kehilangan kawan karena tak pandai merekayasa situasi dan kondisi, namun jauh didalam hati sa ya sering berkata: "banyak teman, tak sepenting banyak sahabat".

Noor mengatakan...

With Smile ... doloe pernah ada seseorang (yg sangat berarti bagiku) sering menggunakan kata itu ...
walau sederhana tapi tidak mudah untuk dilakukan
... thanks ...

Anonim mengatakan...

Senyum adalah rupa Tuhan dalam jiwa kita

anugerah muhammad mengatakan...

salam, buat mbak Wanda, wah anda mahzab A.B juga yah?

bomb mengatakan...

Kulihat ada senyum terindah di foto artikel ini.
:)
@Wanda Hamidah